Pendidikan dalam Kacamata Islam | oleh Nurhasanah, S.Pd.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa pendidikan merupakan sebuah pondasi utama yang harus dimiliki manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan. Untuk mendapatkan  pendidikan yang baik, maka perlu adanya pemahaman yang baik pula terhadap dasar dan tujuan pendidikan itu sendiri. Secara umum, pendidikan dapat kita artikan sebagai suatu metode untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan, dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dalam pandangan Islam sendiri, pendidikan mendapat tempat yang terdepan, dimana manusia diharapkan mampu menempatkan dirinya sebagai khalifah-khalifah bumi yang berilmu pengetahuan dan tidak lupa akan Tuhan. Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk berhenti mencari ilmu karena ilmu bertebaran dengan begitu luasnya. Semakin banyak yang diketahui oleh seseorang, maka semakin sadarlah ia, bahwa begitu banyak yang belum ia ketahui. Al-Qur’an yang merupakan pedoman  tertinggi dan  menjadi petunjuk hidup bagi seluruh umat islam, dengan sangat jelas mengemukakan betapa pentingnnya pendidikan. Hal ini dapat kita lihat dalam beberapa Firman Allah yang terdapat di dalam kitab suci Al-Qur’an.

“Katakanlah adakah, “Adakah sama orang-orang  yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (Q.S. Az-Zumar : 9). “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Al Mujaadilah : 11). Bahkan, untuk memuliakan posisi ilmu pengetahuan, maka ayat pertama yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW adalah ayat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (Q.S.Al-‘Alaq : 1-5). Allah SWT juga telah bersumpah dengan salah satu perangkat keilmuan yang paling penting sebagaimana yang terdapat dalam surah Al-Qalam, ayat pertama sampai dengan ayat ke empat. Allah berfirman, “Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

“Katakanlah adakah, “Adakah sama orang-orang  yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (Q.S. Az-Zumar : 9). “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Al Mujaadilah : 11). Bahkan, untuk memuliakan posisi ilmu pengetahuan, maka ayat pertama yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW adalah ayat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (Q.S.Al-‘Alaq : 1-5). Allah SWT juga telah bersumpah dengan salah satu perangkat keilmuan yang paling penting sebagaimana yang terdapat dalam surah Al-Qalam, ayat pertama sampai dengan ayat ke empat. Allah berfirman, “Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

Selanjutnya, ada beberapa hadist yang juga berkaitan dengan ilmu pengetahuan, yang telah dinukilkan. Salah satu di antaranya adalah hadist yang menyerukan bahwa umat manusia harus menggenggam long life learning sebuah istilah yang sedang booming saat ini, namun sudah diperintahkan sejak masa Rasulullah SAW. “Carilah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat”. “Siapa yang dikehendaki baik oleh Allah maka Dia akan membuatnya faqih dalam agama. Dan ilmu itu hanya dapat diraih dengan belajar,” (HR. Bukhari). “Manusia yang paling dekat dari derajat kenabian, adalah orang-orang yang berilmu dan berjihat. Adapun orang -orang yang ahli ilmu, itu dikarenakan mereka memberi petunjuk kepada masyarakat  atas dasar agama yang dibawah para rasul; sedangkan orang-orang yang berjihat itu dikarenakan mereka berjihat dengan pedang atas dasar agama yang dibawah para rasul,” (HR.Abu Nu’aim dari hadist Ibnu Abbas ra).” Akan ditimbang dihari kiamat tinta ulama’ dan darah para Syuhada’,”(HR. Abdul Barr dari hadist Abu Darda ra.).

Syaikh Hasan Al-Basri ra memberikan penjelasan bahwa :“setelah tinta ulama’ ditimbang dengan darah para syuhada’ ternyata tinta ulama’lah yang lebih berat.” Dari Firman Allah dan hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya sebuah pendidikan bagi kehidupan kita sebagai penerang kehidupan yang berlandaskan dengan agama serta berjuang seperti syuhada’ sampai tetes darah akhir dengan berlandaskan nilai ketuhanan.   Adapun pentingnya pendidikan dalam  pandangan Islam  juga dapat kita lihat melalui sejarah Islam itu sendiri. Pada peradaban Islam yang lampau tentunya kita akan mendengarkan berbagai fakta ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh Umat Islam. kekuatan Islam yang bersendi pada Alquran mampu menaklukkan berbagai wilayah negara. Di mulai dari masa Rasulullah, kemudian diteruskan di masa Khulafaur Rasyidin, hingga masa tabiin dan munculnya berbagai dinasti Islam di sejumlah negara, seperti Dinasti Abbasiyah, Umayyah, Fatimiyyah, Ottoman, Mamluk, dan sebagainya. Umat Islam sempat merasakan puncak keemasannya, dimana disaat bangsa Eropa mengidap penyakit hitam, umat Islam sudah menemukan sabun, di saat jalan-jalan di Eropa kumuh, gelap, tidak teratur, umat islam sudah punya jalan-jalan yang indah, penerangan, bahkan sistem irigasi yang sudah maju. Dari sejarah yang telah lampau ini, dapat kita simpulkan bahwa Islam  menempatkan pendidikan sebagai yang utama dan terdepan. Islam menginginkan pemeluknya cerdas serta pandai yang ditandai oleh adanya kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat, sedangkan pandai di tandai oleh banyak memiliki pengetahuan dan informasi. Kecerdasan dan kepandaian itu dapat dilihat melalui sains yang banyak dan berkualitas tinggi, mampu memahami dan menghasilkan filsafat, dan rohani yang berkualitas tinggi. Mari terus belajar hingga akhir usia!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *